Mengapa-ilmuwan-zaman-dulu-lebih-hebat-ditengah-keterbatasan-pendidikan-saat-itu

Lucu ya, di era di mana kita bisa googling cara bikin roti tapi tetep gosong, kita malah heran kenapa Newton bisa nemuin kalkulus padahal belum ada YouTube tutorial. Ironis.

Tapi yuk kita kulik pelan-pelan, karena jawaban singkatnya tuh: karena mereka nggak punya pilihan selain jadi brilian... atau mati bodoh.

Zaman dulu tuh beda. Lo gak bisa ngandelin Google, gak bisa nanya ChatGPT kayak kamu sekarang, dan bahkan buku pun barang mewah. Bayangin hidup di abad ke-12, kamu pengen tahu kenapa bulan bisa berubah bentuk. Tapi tetangga kamu mikir itu karena dewa lagi ngambek. Dan guru ngaji lokal bilang jangan tanya-tanya aneh. Terus gimana? Ya kamu mikir sendiri lah. Observasi bulan tiap malam kayak Tycho Brahe, sambil nyatet posisi bintang manual tanpa teleskop digital. Manual. Pakai tangan. Tanpa Excel.

Kenapa bisa? Karena motivasinya bukan nilai rapot. Mereka gak ngincer gelar, gak ngarep dapat beasiswa S2 ke Oxford. Mereka cuma haus pengetahuan—beneran. Bukan "haus pengakuan LinkedIn" kayak sekarang.

Dan jangan salah sangka, mereka bukan hebat karena "kekurangan pendidikan." Itu romantisasi yang agak malesin. Mereka justru belajar lebih keras, dengan sistem pendidikan yang sangat elit, selektif, dan kadang brutal.

Contoh konkret? Newton. Dia literally nyari waktu buat mikir karena kampusnya tutup gara-gara wabah. Di rumah, dia mainan kaca, cahaya, apel jatuh, terus tiba-tiba jadi Bapak Fisika. Sekarang? Kalau kampus tutup, kita malah binge-watching 12 episode Attack on Titan dan nyalahin sinyal Wi-Fi.

Tapi ya, jangan juga kita tutup mata sama fakta bahwa zaman dulu gak semuanya cemerlang. Ilmuwan kayak Galileo harus siap masuk penjara karena dia ga pandai menempatkan diri dalam memaparkan yang ia tahu. Bisa dibilang, setiap ide brilian mereka itu berpotensi dihukum mati. Jadi kalau kamu mikir "wah mereka keren banget bisa mikir kayak gitu," ya tentu aja keren.

Dan jangan lupakan satu hal penting: zaman dulu, ilmu gak dipisah-pisah kayak sekarang. Seorang ilmuwan bisa jadi filsuf, matematikawan, astronom, ahli botani, bahkan teolog, semua sekaligus. Bukan karena mereka jenius serbabisa, tapi karena belum ada jurusan. Ilmu belum terlalu ribet dibagi-bagi, jadi mereka bisa mikir luas tanpa harus tunduk pada birokrasi akademik atau reviewer jurnal.

Sekarang? Mau nulis paper harus lewat 15 revisi, 3 reviewer, dan 2 editor yang semuanya bilang, "menarik, tapi kurang signifikan." Dulu? Cukup nemu cara ngitung lintasan planet, terus kamu jadi nama jalan di Prancis.

Tapi ya, jangan juga terlalu terpukau. Mereka juga sering salah. Salah banget, malah. Hipotesis humor (cairan tubuh) kuno bilang penyakit disebabkan ketidakseimbangan cairan tubuh. Galileo mikir komet itu benda atmosferik. Bahkan Aristoteles bilang perempuan itu "laki-laki yang gagal berkembang." So, no... mereka gak sakral. Tapi justru di situlah hebatnya: mereka tetep nyoba, tetep mikir, tetep debat, meski bisa dibakar hidup-hidup karena itu.

Dan kita sekarang? Kita punya semua tools, tapi seringkali kita cuma scrolling TikTok 3 jam terus bilang, "Aku merasa stuck, gak berkembang."

Jadi... mereka hebat bukan karena "kurang pendidikan", tapi karena:

  • Mereka haus ilmu dan gak punya distraksi digital.
  • Mereka mikir buat survive, bukan buat dapet likes.
  • Mereka berdedikasi total karena gak ada alternatif.
  • Mereka mikir luas karena belum dikotakkan sama sistem modern.

Mereka bukan lebih hebat meskipun pendidikan minim. Mereka hebat karena mereka menciptakan pengetahuan itu dari nol (ga nol-nol amat sih). Dari pengamatan, dari pertanyaan, dari kontemplasi dalam kesunyian.

Kita? Kita kebanyakan notif.

Tapi ya sudahlah. Mungkin kalau Newton hidup hari ini, dia juga bakal stuck nulis caption Instagram sambil ngedit reels eksperimen apel jatuh.

Kalau pun dia tetap jenius, palingan dia harus rebutan Wi-Fi dulu sama anak-anak di kos sebelah.

Eh, udah baca sampai sini?

Berarti kamu masih punya potensi.

Tinggal hapus dulu tuh aplikasi toxic dari HP.

Subscribe Here

Popular Posts