DISARANKAN DIBACA SAAT SEDANG TIDAK PUASA/SUDAH BUKA!! Trims.


The 1958 Dolphin Language Experiment

Seorang neuroscientist (ilmuwan yang mempelajari saraf) bernama John Lilly ingin menguji kemampuan lumba-lumba untuk belajar berbicara dengan manusia.

Pada era itu, salah satu teori terkenal dari perkembangan bahasa manusia adalah anak-anak belajar berbicara dengan kontak konstan dengan ibu mereka. Rekan John Lilly, Margaret Howe, dipercayakan untuk merawat seekor lumba-lumba muda dan mengajarkannya basic English.

Rumah setengah tenggelam dibuat sehingga Margaret dan lumba-lumba tersebut bisa berinteraksi dengan lebih mudah. Lumba-lumba itu, Peter, memiliki kelas belajar setiap harinya.

sumber gambar: RTTA video

Tapi secara tiba-tiba eksperimen ini berubah menjadi sulit dan sangat buruk…

Peter mencapai kematangan seksual.

Perilakunya berubah menjadi kasar, dia menggunakan hidung dan siripnya untuk memukul "ibunya" di tulang kering, karena Margaret menolak untuk berhubungan seksual dengannya, mengakibatkan banyak memar di tubuh perempuan tersebut.

Hewan itu tidak lagi memiliki ketertarikan dengan pelajaran bahasa Inggris-nya dan para ilmuwan saling berkonsultasi untuk memecahkan masalah ini. Sebuah solusi ditemukan dengan cepat dan Peter kemudian dibawa keluar dan dipertemukan dengan lumba-lumba perempuan sehingga dia bisa memuaskan nafsunya, semacam kunjungan suami istri yang singkat.

Tapi para peniliti khawatir kalau kontak yang terlalu dekat dengan anggota sepesiesnya akan membuatnya melupakan progress yang telah ia buat dengan Margaret.

Kembali ke rumah tersebut, perilaku Peter berubah, dia menjadi lebih lembut. Alih-alih menyodokkan hidungnya ke tulang kering Margaret, dia sekarang dengan lembut mengesekkan hidungnya ke kakinya, dan kemudian memamerkan penis-nya ke Margaret.

(kalau kamu berumur 18 tahun, ini waktunya untuk mengklik tanda exit dan tinggalkan jawaban ini!!)

Strategi terakhir ini berhasil, Margaret mulai menggosokkan penis lumba-lumba tersebut dengan tangannya untuk memuaskan nafsu Peter. A true professional devotion.

Anehnya, setelah itu, Peter menjadi sangat kooperatif di kelas.


Tapi penelitian ini memakan dana yang tidak sedikit dan hasilnya tidak memuaskan, jadi John ingin mempercepatnya, jadi sangat masuk akal saat dia memberikan Margaret dan Peter LSD (narkoba).

Ini cerita nyata.

sumber gambar: LSD in action

Lucy in the skyyyy with diamonds.

Tidak lama setelah pemberian LSD itu, John kehabisan dana untuk melanjutkan penelitiannya.

Sangaaatt mengherankann.

Tapi, sepertinya, lumba-lumba itu dan Margaret memiliki "perjalanan" yang bagus.

SourceMargarett Howe Lovattallthatinteristing.com


Catatan penerjemah:

Sedihnya, setelah mereka kehabisan dana, mereka mengirim Peter ke kebun binatang. Margaret serta John pindah dan Margaret tidak mengunjungi Peter lagi. Peter menjadi depresi, tidak mau makan, dan beberapa hari kemudian dia bunuh diri dengan cara menolak untuk bernafas. Lumba-lumba dapat memutuskan untuk tidak bernafas, tidak seperti manusia. Makhluk malang ini patah hati karena Margaret meninggalkannya padahal Peter mencintainya. Itulah kenapa kalian tidak boleh berhubungan secara seksual dengan lumba-lumba, mereka akan kebingungan dan berpikir bahwa itu adalah cinta.

-sumber dari kolom komentar di post asli oleh user bernama Ryan McClintick

Comments (0)

Subscribe Here

Popular Posts