Ada beberapa cara untuk melatih logika berpikir kita. Seperti diskusi dengan orang yang memiliki logika berpikir yang benar, atau dengan belajar silogisme.
Silogisme merupakan cara menarik kesimpulan secara deduktif, yang dimaksud deduktif adalah penarikan kesimpulan dari umum ke khusus. Seperti contoh di bawah.
Jika Mai mendapatkan rangking 3 besar, maka Ayah akan membelikan sepeda baru untuknya. Mai berada di urutan kedua dikelasnya.
Premis Umum: Jika Mai mendapatkan rangking 3 besar, maka Ayah akan membelikan sepeda baru untuknya.
Premis Khusus: Mai berada di urutan kedua kelasnya.
Kesimpulannya "Ayah akan membelikan sepeda baru untuk Mai"
Ya terbilang mudah ya, akan agak sulit jika kalimat Silogisme diatas saya ganti dengan begini
Jika Mai mendapatkan rangking 3 besar, maka Ayah akan membelikan sepeda baru untuknya. Mai berada di urutan kelima dikelasnya.
Kesimpulannya apakah "Ayah tidak akan membelikan sepeda baru untuk Mai"? Nope. Kesimpulan yang benar adalah "Tidak dapat diambil kesimpulan"
Saya jabarkan sedikit, Silogisme hanya terpaku dengan premis umum dan khusus. Jika tidak ada kalimat atau premis yang tidak masuk di dalam Silogisme maka tidak dapat diambil kesimpulan. Logikanya begini jika Mai berada di urutan kelima dikelasnya apakah Ayah Mai pasti tidak membelikan sepeda untuk Mai, kan belum tentu. Karena didalam Silogisme diatas tidak diatur begini "Jika Mai tidak mendapatkan rangking 3 besar, maka Ayah tidak akan membelikan sepeda baru untuknya"
CMIIW :)


Comments (0)