1. Mereka ahli dalam "weaponized incompetence". Pura-pura gak bisa ngerjain sesuatu biar gak dikasih tanggung jawab. Misal, sengaja bikin kopi ancur biar gak disuruh bikin kopi lagi. Licik memang, tapi efektif.
  2. Punya "selective memory" yang mengagumkan. Kalau bikin salah, mendadak pikun. Tapi kalau orang lain yang salah, ingatannya setajam silet. Seriusan, kadang saya takjub sama kemampuan mereka mengingat kesalahan orang dari 5 tahun lalu.
  3. Orang problematik itu punya kecenderungan "shifting responsibility" atau mengalihkan tanggung jawab dengan sangat halus. Mereka pandai memutar kata-kata hingga orang lain merasa bersalah. Misalnya, ketika terlambat ke acara penting, alih-alih minta maaf malah bilang "kalau acaranya mulai lebih siang kan jadi gak telat".
  4. Mereka seringkali jadi "emotional vampire". Bukan vampir beneran ya, tapi orang yang hobi nyedot energi positif dari sekitarnya. Tiap ketemu pasti ada aja masalah yang diceritakan, tapi anehnya gak pernah mau terima solusi yang ditawarkan.
  5. Suka banget main "comparison game". Hidup mereka selalu lebih susah dari orang lain. Kamu cerita capek kerja 8 jam? Mereka bakal cerita lebih capek kerja 12 jam. Padahal ya, hidup bukan lomba penderitaan.
  6. Jago banget bikin "false urgency". Segala hal harus diselesaikan SEKARANG JUGA. Deadline seminggu lagi? Mereka bikin seolah dunia kiamat kalau gak dikerjain hari ini.
  7. Punya "reversed logic" yang unik. Makin salah, makin keras mempertahankan pendapat. Kadang saya bingung, apa mereka beneran yakin atau cuma gak mau kalah argumen aja.
  8. Ahli dalam "toxic positivity". Tiap ada masalah selalu bilang "yang penting positive thinking!". Padahal some problems need negative thinking to be solved. Masak mau positive thinking aja pas rumah kebakaran?
  9. Suka banget bikin "artificial scarcity". Menciptakan keterbatasan palsu biar orang panik. Kayak bilang "hari ini aja lho bisa bantuin", padahal besok-besok juga bisa.
  10. Yang paling menarik, mereka punya "selective empathy". Bisa super perhatian sama orang yang menguntungkan, tapi dingin banget sama yang dianggap gak penting.

Yang bikin tambah kompleks, orang-orang problematik ini gak sadar kalau mereka problematik. Malah seringkali ngerasa jadi korban dari situasi yang sebenernya mereka ciptakan sendiri.

Comments (0)

Subscribe Here

Popular Posts