Bulan lalu, tetangga saya menawari sepatu Adidas Samba dengan buka harga di 500 ribu. Alasan dijualnya adalah karena ukurannya tidak pas, beliau dapatkan ini dari doorprize sebuah olshop. Beliau sudah menawarkan ke tetangga yang lain, namun mereka tidak ada yang ukuran kakinya pas. Mungkin memang rezekinya, ukuran kaki saya tepat. Di dalam box sepatu, ada beberapa tag yang meyakinkan bahwa ini memang sepatu original (saya pribadi sangat skeptis jika sepatunya bukan beli langsung dari Adidasnya). Karena tetanggaan, saya bilang "dicoba-coba dulu ya, kalo cocok nanti langsung transfer, kalo ga cocok saya balikin ke rumah". "Iya gampang, nanti infoin di WA aja ya, harganya masih bisa nego kok"

Dalam hati, sudah muncul keinginan untuk menjualnya karena saya tidak terlalu suka model seperti ini. Maka, saya langsung cari berapa harga jual Adidas Samba yang Original dan berapa harga Adidas Samba yang KW. Ketemulah angka 2 jutaan untuk harga pasaran Original dan 500 ribu untuk harga pasaran yang KW

Saya coba tawar ke tetangga diturunkan jadi 300 ribu. Nego pertama langsung deal 🤝. Dengan perasaan nothing to lose, saya transfer lah uangnya ke tetangga.

Esok harinya sepatu dan boxnya saya iklankan di platform jual beli. Dengan harga 2 juta boleh nego.

Selama diiklankan, saya belajar tentang 'peluang tidak datang 2x' karena ada beberapa customer yang menawar harga 1,5 juta tapi masih saya tolak padahal 1,5 juta pun saya sudah untung 4x lipat. 😂

Penjualan berlangsung selama 2 bulan, hingga suatu hari ada yang menawar 1,4 juta dan saya terima tawaran itu. Jika perspektif saya sebagai pembeli, agak aneh rasanya melihat pedagang yang dinego sadis tapi langsung terima, pasti ada rasa ragu apalagi jika ilmu untuk mengetahui 'asli atau palsu'nya masih minim. Oleh karena itu, saya sebagai pedagang, hanya memberikan informasi yang jujur dan tetap persuasif agar pembeli ini tidak batal.

At the end, sepatunya laku. Terjual di angka 1,4 juta. Saya membelinya dengan modal hanya 300 ribu. Berarti saya dapat untung bersih 360%