Kalau kamu beli snack favorit tapi isinya cuma angin dan harapan kayak gini, jangan kaget. Itu bukan produk gagal. Itu bagian dari strategi bisnis. Dan kalau kamu merasa ditipu... Saya ucapkan selamat! Karena kamu baru saja menyadari bahwa kamu hidup di dalam sistem ekonomi yang sangat sopan, tapi tega.

Pernah gak kamu nemuin hal hal kayak gini?

atau kayak gini :

atau ini?

Ini strategi bisnis. Namanya Shrinkflation.

Kenapa jajanan makin kecil padahal harganya sama?

Gini logikanya…

Produsen itu pinter. Mereka ngerti 1 hal penting:

Konsumen lebih gak suka lihat harga naik,
daripada lihat ukuran mengecil pelan-pelan.

Misalnya harga naik dari Rp 2.000 jadi Rp 2.500? Kamu protes.

Tapi kalau dari isi 80 gram turun ke 65 gram—tanpa bilang-bilang?
Kamu mungkin sadar, tapi diem.
Paling ngedumel dikit dalam hati, sambil beli lagi minggu depan hehe.

Dan kemasannya kadang tetap sama besar.
Biar keliatan “masih seperti dulu.”

Kenapa bisa gitu?

Jawabannya: inflasi.

Bahan baku naik, biaya produksi naik, ongkos kirim naik. Tapi produsen gak berani naikin harga jual produk karena beresiko ditinggal konsumen.

Jadi gimana caranya supaya produsen tetep untung tanpa naikin harga jual? ngurangin isi diam-diam.

Dan ini bukan cuma di Indonesia doang tapi di Jepang, Eropa, Amerika pun sama. Shrinkflation itu global. Yang beda cuma gaya protesnya.
Kalau di sana bikin thread, di sini? bikin status sambil ngemil produknya hehe

Dalam ekonomi modern, isi yang dikurangi pelan-pelan itu lebih efektif daripada harga yang dinaikkan terang-terangan karena dirasa lebih aman. Semacam taktik damai dengan konsumen, tanpa ada demo/protes.

Comments (0)

Subscribe Here

Popular Posts