Anak laki-laki yang sering diinvalidasi perasaannya dengan dalih untuk "memperkuat" mentalnya dengan didikan yang super kaku & super keras yang merupakan bentuk dari toxic masculinity, padahal ini hanya membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang cenderung nirempati, mati rasa atau rapuh di dalam, hanya terlihat kuat di luar saja sebagai kedok
Tidak mengherankan kalau pada akhirnya laki-lakilah yang lebih banyak yang menjadi pelaku bunuh diri ataupun kejahatan, karena salah satu faktor pemicu dasar dari depresi & kejahatan adalah pribadi yang tidak tahu cara memanajemen emosi buruknya & nirempati. Laki-laki seharusnya diajarkan cara mengelola emosinya dengan baik, bukannya malah menganestesi emosinya sendiri hingga menjadi manusia yang mati rasa


Comments (0)