Suatu sore saya merokok di samping sebuah hotel di seattle, US. Waktu itu musim gugur mau masuk musim dingin, suhunya dingin sekali.
Rokok yang saya hisap adalah GG Int*er.
Saya bawa satu slop dari indonesia, buat obat kangen, jadi saya hemat bener bener. Rokok putih amrik nggak nendang lah buat suhu waktu itu, jadi saya hisap simpanan saya ini.
Di seattle banyak berkeliaran orang- orang miskin juga, terus kalau mereka lihat ada orang merokok, mereka akan mendekati kita
"Bro, saya beli satu batang rokokmu ya.. satu dollar"
Biasanya saya kasih aja gratis beberapa batang, itung- itung amal. Beberapa batang rokok amrik ya, bukan rokok yg diatas.
Nah pas saya merokok GG itu ada ibu- ibu homeless mendekati saya, kemudian bilang mau membeli rokok. Kebetulan banget rokok amrik saya habis, jadi saya bilang ke ibu- ibu itu (akhirnya saya tau namanya Mary)
"Rokok saya seperti ini" sambil saya tunjukkan bungkusnya. "Nggak enak. You are not going to like it" kata saya menyakinkan dia.
Mary berpikir sejenak. Dia keliatan ragu- ragu sambil meneliti bungkus rokok
"Gpp deh. Udah asem mulutnya"
Wah saya terpaksa ngasih ke dia. Dia mau bayar tapi saya tolak.
"Udah bawa aja. Thanks." kata saya
"Rokok dari mana ini?"
"Indonesia"
"Wah dimana tuh?"
"Dekat neverland"
Mary tertawa sambil say goodbye.
Sore hari berikutnya, sebelum masuk hotel saya ke tempat merokok dulu di samping. Eh si Mary sudah ada disana sama dua ibu- ibu lainnya, menunggu saya. Dia melihat saya sambil tersenyum ceria.
"Bang rokok yang kemarin masih ada? minta lagi dong. Ini ada teman saya pengen juga. Kemarin kita hisap bareng- bareng. Rasanya enak banget. Dari negara mana kemarin tuh? Nikaragua?"
"Indonesia"
"Ah ya indonesia. Akan saya ingat- ingat"
Antara bangga dan sedih campur jadi satu. Sedih karena simpanan saya yang berharga jadi cepat ludes…. hahahahha


Comments (0)